MotoBike - Ngidam Ducati Monster 696, Arfan Cakrananda merelakan memermak Honda Tigernya dimetamorfosis jadi sosok gagah ala tunggangan asal Bologna, Italia itu. Makanya, pria disapa Apank ini menggelandang motor 200 cc-nya itu ke markas Topo Goedel Atmodjo, bos Tauco Custom.
Topo yang ahli ketok pelat ini, dengan senang hati menerima tantangan itu. Di tangannya, merupakan sebuah proyek yang gampang, maklum modifikator senior dengan jumlah karya tak terhitung lagi.
Sebuah gambar Ducati Monster 696 pun jadi acuan, agar wujudnya semirip mungkin. Langkah awal main papas-papasan, up’s apa aja tuh yang dipotong? “Sasis belakang, biar nunggingnya mirip Ducati,” tutur Topo.
Topo yang ahli ketok pelat ini, dengan senang hati menerima tantangan itu. Di tangannya, merupakan sebuah proyek yang gampang, maklum modifikator senior dengan jumlah karya tak terhitung lagi.
Sebuah gambar Ducati Monster 696 pun jadi acuan, agar wujudnya semirip mungkin. Langkah awal main papas-papasan, up’s apa aja tuh yang dipotong? “Sasis belakang, biar nunggingnya mirip Ducati,” tutur Topo.
Lanjut deh bikin sasis teralis khas Ducati, Topo yang doyan pakai kacamata ini pakai bahan pipa 0,5 inci. Dibentuk sedemikian rupa, sehingga persis dengan rancangan insinyur pabrikan yang di MotoGP kini diperkuat Valentino Rossi itu.
Nah selanjutnya bikin tangki, ciri khas lekukan dan lubang di kiri-kanan depan pasti tak ketinggalan. Bahan tentu saja full pelat. “Ini pakai pelat galvanis 0,8 mm,” lanjut pebengkel di Jl. Kebagusan Raya No. 99, Jagakarsa, Jaksel.
Kerjaan berlanjut pada bodi belakang, yang dibikin baru lebih nungging. Sekalian dibikinkan jok baru, ujungnya diberi penutup, jadi fleksibel bisa single atau double seater. Tinggal pasang atau cabut deh.
Nah selanjutnya bikin tangki, ciri khas lekukan dan lubang di kiri-kanan depan pasti tak ketinggalan. Bahan tentu saja full pelat. “Ini pakai pelat galvanis 0,8 mm,” lanjut pebengkel di Jl. Kebagusan Raya No. 99, Jagakarsa, Jaksel.
Kerjaan berlanjut pada bodi belakang, yang dibikin baru lebih nungging. Sekalian dibikinkan jok baru, ujungnya diberi penutup, jadi fleksibel bisa single atau double seater. Tinggal pasang atau cabut deh.
Lantas, kaki-kaki juga diperkekar agar imbang. Kali ini andalkan limbah moge, tepatnya dari Suzuki GSX400. Setelah terpasang sempurna memang jadi kekar ya, enggak kalah lah dengan Ducati.
Nah sebagai finishing-nya, Apank yang anggota Detic (Depok Tiger Club) ini menyerahkan pengecatan Dicky Body Painting, di kawasan Depok, Jabar. Seluruh bodi dan kaki-kaki dilabur kombinasi merah dan titanium.
Mirip enggak?
Data modifikasi :
Ban dpn-blkg: Bridgestone Battlax BT45 120/70-17 & Pirelli 190/55-17
Spidometer: Koso
Setang: Renthal
Kaki-kaki: Suzuki GSX400
Bodi: custom
Tutup tangki: Kawasaki Ninja
Oil cooler: aftermarket
Piston: Honda Mega Pro
No comments:
Post a Comment